Dimuat di Koran Harian Surya (edisi 27 Maret 2017)
MERETAS Gerakan Literasi di Situbondo menjadi tema kegiatan Komunitas
Penulis Muda Situbondo (KPMS) dan Gerakan Situbondo Membaca (GSM) dalam pekan literasi asyik, 15-17 Maret
2017.
Di
gelar di aula Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Situbondo, kegiatan ini berawal
dari kegelisahan minimnya kegiatan literasi di Situbondo dan keperpihakan
anggaran pemerintah yang banyak digunakan untuk infrastruktur, kata Ust. Imam
Sofyan.
“Selain
itu, untuk saling berbagi, mengapresiasi, mengangkat dan mengenalkan potensi
dan karya-karya penulis Situbondo,” imbuhnya.
Diselenggarakan
secara swadaya komunitas, kemudian difasilitasi tempat oleh perpusda, digelar
juga bazar buku selama kegiatan berlangsung.
Hari
pertama, pembukaan yang dihadiri Sekdis Perpusda, Janur Sasra, DPRD Komisi 4,
pelajar, mahasiswa dan umum, dilanjutkan dengan bedah buku kumpulan cerpen Museum Ibu karya Gusti Trisno yang dibedah oleh
Ahmad Yusuf, dosen Unars Situbondo.
Pelatihan
menulis novel bersama Ahmad Sufiatur Rahman yang diikuti pelajar SMA, mahasiswa
dan umum mewarnai hari kedua acara. Dilanjutkan dengan diskusi buku Dangdut Madura karya Panakajaya Hidayatullah, yang
dibahas oleh Wahyu Aves, seniman musik Situbondo.
Diskusi
yang dihadiri beberapa seniman muda dan pelajar itu menjadi semangat baru bagi
peserta. Pasalnya buku ini membahas, Situbondo menjadi cikal bakal munculnya
dangdut Madura. Dan pada malam harinya, digelar nobar film.
Hari
ketiga, bincang-bincang dunia perbukuan di Situbondo bersama Ahmad Nur dan
Irwan Kurniadi. Kemudian Diskusi sastra daerah Situbondo bersama Hat Pujiati,
penulis buku Spritualitas Sebagai Localpoeic dari Komunitas Sastra Tapal Kuda,
dengan pembanding Muhammad Mukhlis (Sukorejo).
Acara
kemudian ditutup dengan musikalisasi puisi anggota komunitas yang diiringi
salah satu alat musik karmawibangga, solawa, bersama Ali Gardy.
Menurut
Pak Tri, pegawai perpus yang mengikuti dan mendampingi tiap rentetan acara
pekan literasik mengatakan, ia sangat senang dengan kegiatan ini dan siap
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Harapan
panitia, kegiatan ini dapat menggugah minat baca ataupun menulis di Situbondo.
Sebab membaca dan menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Pekan
literasik Situbondo, mendapat respons positif, peserta banyak yang ingin
bergabung untuk belajar bersama dengan kedua komunitas ini.
Pekan
literasik 2 rencananya akan dilaksankan April 2017, saat acara hari buku
internasional di salah satu perguruan tinggi di Situbondo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar